You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Paljaya Rampungkan SPALD Komunal di Tebet
....
photo Aldi Geri Lumban Tobing - Beritajakarta.id

Paljaya Rampungkan Pembangunan SPALD Komunal di Tebet

Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Paljaya telah merampungkan pembangunan Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik (SPALD) Komunal di Jalan Lapangan Merah RT 15/09, Manggarai dan Balai Warga RT 12/07, Tebet Barat, Tebet.

Maksud program ini untuk mempercepat layanan onsite

Selanjutnya, SPALD Komunal yang merupakan program CSR Perumda Paljaya ini diserahkan kepada pengurus RT/RW maupun warga setempat untuk dikelola.

Asisten Manajer Hubungan Masyarakat, Syahril mengatakan, SPALD Komunal di Jalan Lapangan Merah menggunakan unit Biopal tipe dua berkapasitas pengolahan untuk 25 Kepala Keluarga (KK)/dengan volume 3,3 meter kubik.

Perumda Paljaya Olah Limbah B3 Medis Tahun Depan

Sedangkan SPALD Komunal di Balai Warga, RT 12/07 memiliki volume 2,2 meter kubik berkapasitas pengolahan untuk 10 KK.

Ia menjelaskan, SPALD Komunal ini dapat mengolah limbah cair seperti limbah nonkakus (greywater) dan limbah kakus (black water).

Greywater itu air buangan nonkakus. Sumbernya dari air mandi, air cucian piring, binatu. Sedangkan blackwater itu limbah dari kakus atau jamban. Grey water dan black water itu akan diolah di SPALD ini,” ungkap Syahril, Selasa (6/12).

Syahril menyampaikan, pembangunan SPALD Komunal di dua lokasi ini merupakan program CSR perusahaan. Kondisi sanitasi di Jakarta dinilai memerlukan adanya upaya peningkatan sarana dan prasarananya. Terlebih, perilaku buang air besar sembarang di DKI Jakarta saat ini sebesar 4,30 persen.

“Maksud program ini untuk mempercepat layanan onsite melalui perbaikan tangki septik atau pembangunan IPAL di Jakarta dengan tujuan mewujudkan sanitasi aman bagi masyarakat Jakarta,” urainya.

Bersamaan dengan serah terima SPALD, Perumda Paljaya juga memberikan edukasi dan sosialisasi tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) kepada warga di dua lokasi tersebut.

Sosialisasi ini dilakukan lantaran masih banyak warga yang beranggapan urusan limbah bukan prioritas. Dalam sosialisasi tersebut warga dibekali pengetahuan tentang dampak sanitasi buruk bagi kesehatan.

“Ada warga yang masih awam tentang sanitasi, PHBS dan STBM. Termasuk tangki septik seperti apa metode pengolahannya, dan bagaimana cara pemeliharaannya," terang Syahril.

Suratman (50), warga RT 12/07, Tebet Barat/menyambut baik pembangunan IPAL di lingkungan tempat tinggalnya. Pria yang sudah 10 tahun menetap di lokasi ini pun menyadari air limbah juga harus diolah, karena kalau tidak diolah bisa menimbulkan penyakit dan berdampak negatif bagi lingkungan.

“Kami sangat bersyukur sekali. Kami tinggal lakukan perawatannya saja dan meminta warga pengguna MCK di sini untuk menjaga dan tidak buang sampah ke saluran air buang," tandasnya.

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Plt Wali Kota Jaktim Tinjau Posko Antitawuran di Batu Ampar

    access_time16-04-2025 remove_red_eye4298 personNurito
  2. DPRD Dukung Jakarta Jadi Kota Perfilman

    access_time14-04-2025 remove_red_eye1842 personFakhrizal Fakhri
  3. Kebakaran di Bawah Kolong Tol Wiyoto Wiyono Berhasil Dipadamkan

    access_time16-04-2025 remove_red_eye1733 personAnita Karyati
  4. Pemprov DKI Pastikan Rekrutmen 1.652 Petugas PPSU Transparan dan Bebas KKN

    access_time15-04-2025 remove_red_eye1643 personAldi Geri Lumban Tobing
  5. Langkah Pemprov Gunakan Truk Sampah Listrik Diapresiasi

    access_time14-04-2025 remove_red_eye1619 personFakhrizal Fakhri

Hitung Mundur 22 Juni 2027

00
Hari
00
Jam
00
Menit
00
Detik